Buku

MEMBUMIKAN WAWASAN NUSANTARA

Sabtu 05 Juni 2021 | 13:01 WIB
Oleh: Ivana

Pendahuluan

Kata wawasan berasal dari bahasa Jawa yaitu wawas (mawas) yang artinya melihat atau memandang, jadi kata wawasandapat diartikan cara pandang atau cara melihat. Kehidupan negara senantiasa dipengaruhi perkembangan lingkungan strategik sehinga wawasan harus mampu memberi inspirasi pada suatu bangsa dalam menghadapi berbagai hambatan dan tantangan yang ditimbulkan dalam mengejar kejayaanya. Dalam mewujudkan aspirasi dan perjuangan ada tiga faktor penentu utama yang harus diperhatikan oleh suatu bangsa: • Bumi/ruang dimana bangsa itu hidup • Jiwa, tekad dan semangat manusia / rakyat • Lingkungan Wawasan Nasional adalah cara pandang suatu bangsa yangtelah menegara tentang diri dan lingkungannya dalam eksistensinya yang serba terhubung (interaksi & interelasi) serta pembangunannya di dalam bernegara di tengah-tengah lingkungannya baik nasional, regional, maupun global. Berdasarkan teori teori tentang wawasan, latar belakang falsafat pancasila,latar belakang pemikiranaspek kewilayahan,aspek social budaya, dan aspek kesejahteraan terbentuklah suatu wawsan nasionalindonesia yang di sebut wawasan nusantara dengan rumusan pengertian yang berkembang sampai saat ini, yaitu 1. Pengertian wawasan nusantara berdasarkan ketetapan majelis permusyawarahan rakyat tahun 1993 dan 1998 tentang GBHN. Wawasan nusantara yang merupakan wawsan nasional yang bersumber pada pancasila dan UUD 1945 adalah cara pandang sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya dengan mengutaman persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah dalam menyelenggarakan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegra untuk mencapai tujuan nasional. 2. Menurut prof.Dr Wan usman (ketua program S2 PKN –UI) Wawasan nusantara adalah cara pandang bangsa Indonesia mengenai diri dan tanah yang artinya sebagai Negara kepulauan dengan semua aspek kehidupan yang beragam. Hal tersebut di smapaikan saat lokakarya wawasan nusantara dan ketahanan nasional di lemhmas pada January 2000. Ia juga mengatakan wawasan nusantara merupakan geopolitik. 3. Menurut kelompok kerja wawsan nusantara yang diusulakan menjadi ketetapan (MPR) tahun 1999. Cara pandang dan sikap Indonesia mengenai diri dan lingkungannya yang beragam dngan strategis dengan mengutaman persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah dalam menyelnggarakan kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara untuk mencapai tujuan nasional.

LATAR BELAKANG WAWASAN NUSANTARA

Sumber Historis Lahirnya konsepsi wawasan nusantara bermula dari Perdana Menteri Ir. H. Djuanda Kartawidjaja yang pada tanggal 13 Desember 1957 mengeluarkan deklarasi yang selanjutnya dikenal sebagai Deklarasi Djuanda. Sumber Sosiologis, Berdasar pada kondisi sosial budaya masyarakat Indonesia, wawasan nusantara yang pada awalnya berpandangan akan "kesatuan atau keutuhan wilayah" diperluas lagi sebagai pandangan akan "persatuan bangsa". Bangsa Indonesia tdak ingin lagi terpecah-pecah dalam banyak bangsa. Untuk mewujudkan persatuan bangsa itu dibutuhkan penguatan semangat kebangsaan secara terus menerus. Semangat kebangsaan Indonesia sesungguhnya telah dirints melalui peristwa Kebangkitan Nasional 20 Mei 1908, ditegaskan dalam Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928, dan berbasil diwujudkan dengan Proklamasi Kemerdekaan bangsa pada tanggal 17 Agustus 1945. Oleh karena itu, jauh sebelum Deklarasi Djuanda 1957, konsep semangat dan kesatuan kebangsaan sudah tumbuh dalam diri bangsa. Sumber Politik Wawasan nusantara yang bermula dari Deklarasi Djuanda 1957 selanjutnya dijadikan konsepsi politk kenegaraan. Rumusan wawasan nusantara dimasukkan dalam naskah Garis Besar Haluan Negara (GBHN) sebagai hasil ketetapan MPR mulai tahun 1973, 1978, 1983, 1988, 1993, dan 1998.

URGENSI WAWASAN NUSANTARA

Wawasan nusantara sangat penting,berfungsi sebagai panduan dan pedoman dasar bagi penyelenggaraan bagi kehidupan yang memberikan motivasi dorongan untuk mencapai tujuan, juga melandasi perjuangan bangsa indonesia untuk bersatu dalam mencapai tujuan nasional secara utuh, menyeluruh dan terpadu. Maka untuk menjamin agar kesatuan Indonesia selalu terpelihara, bangsa Indonesia melahirkan Wawasan Nusantara. Pandangan itu adalah satu konsepsi geopolitik dan geostrategi yang menyatakan bahwa Kepulauan Nusantara yang meliputi seluruh wilayah daratan, lautan dan ruang angkasa di atasnya beserta seluruh penduduknya adalah satu kesatuan politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan-keamanan. Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai Satu Kesatuan Politik, dalam arti : • Bahwa kebulatan wilayah nasional dengan segala isi dan kekayaannya merupakan satu kesatuan wilayah, wadah, ruang hidup, dan kesatuan matra seluruh bangsa serta menjadi modal dan milik bersama bangsa. • Bahwa bangsa Indonesia yang terdiri dari berbagai suku dan berbicara dalam berbagai bahasa daerah serta memeluk dan meyakini berbagai agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa harus merupakan satu kesatuan bangsa yang bulat dalam arti yang seluas-luasnya. • Bahwa secara psikologis, bangsa Indonesia harus merasa satu, senasib sepenanggungan, sebangsa, dan setanah air, serta mempunyai tekad dalam mencapai cita-cita bangsa. • Bahwa Pancasila adalah satu-satunya falsafah serta ideologi bangsa dan negara yang melandasi, membimbing, dan mengarahkan bangsa menuju tujuannya. • Bahwa kehidupan politik di seluruh wilayah Nusantara merupakan satu kesatuan politik yang diselenggarakan berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. f. Bahwa seluruh Kepulauan Nusantara merupakan satu kesatuan sistem hukum dalam arti bahwa hanya ada satu hukum nasional yang mengabdi kepada kepentingan nasional. • Bahwa bangsa Indonesia yang hidup berdampingan dengan bangsa lain ikut menciptakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial melalui politik luar negeri bebas aktif serta diabdikan pada kepentingan nasional.

ASAS WAWASAN NUSANTARA

Asas wawasan nusantara merupakan kaidah atau ketentuan dasar yang wajib dipatuhi, dilakukan, serta dijaga oleh seluruh elemen masyarakat agar terciptanya perdamaian serta keseimbangan di Indonesia secara keseluruhan. Ada 6 asas wawasan nusantara yang penting untuk dipahami, yaitu: 1. Tujuan dan Kepentingan yang Sama Masyarakat Indonesia hendaknya mempunyai tujuan serta kepentingan yang sama. Sebagai contoh, ketika seluruh rakyat Indonesia menginginkan kemerdekaan serta melakukan perjuangan bersama-sama untuk mengusir para penjajah. 2. Keadilan Seluruh elemen masyarakat mempunyai hak yang sama untuk mendapatkan keadilan dalam segala macam aspek kehidupan bernegara, baik keadilan secara hukum, ekonomi, politik, serta sosial. 3. Kejujuran Kejujuran dalam berpikir serta bertindak menjadi sebuah asas wawasan nusantara yang sangat penting. Berani dalam berpikir dan bertindak sesuai fakta serta kenyataan yang sesuai ketentuan, wajib dilaksanakan demi terciptanya kemajuan. 4. Solidaritas Adanya sikap solidaritas menjadi sebuah bentuk kepedulian terhadap orang lain, mau untuk berbagi serta berkorban demi kepentingan yang lebih baik dan besar. Sikap solidaritas juga sudah selayaknya dijalankan oleh seluruh masyarakat Indonesia, dan tentunya tanpa menghilangkan ciri serta karakter budaya tiap daerah. 5. Kerja Sama Dengan adanya kesadaran akan tujuan serta kepentingan yang sama, maka dapat menimbulkan kerjasama serta koordinasi antar elemen masyarakat. Kerjasama serta koordinasi tersebut bisa dilaksanakan atas dasar kesetaraan agar terciptanya efektivitas untuk mencapai tujuan bersama.6. Kesetiaan Kesetiaan juga termasuk salah satu asas wawasan nusantara yang menjadi tonggak utama untuk menciptakan persatuan serta kesatuan suatu negara. Kesetiaan tersebut bisa diwujudkan dengan melaksanakan segala macam kegiatan sesuai aturan dengan tujuan tujuan demi kemajuan bangsa dan negara.

FUNGSI WAWASAN NUSANTARA

Jika mengacu pada pengertian wawasan nusantara, sebenarnya fungsi utama dari wawasan nusantara yaitu sebagai panduan, pedoman, acuan bagi bangsa Indonesia dalam bernegara. Fungsi wawasan nusantara sendiri terbagi ke dalam 4 kategori, yaitu: 1. Sebagai Wawasan Pembangunan Fungi yang pertama yaitu sebagai wawasan di dalam pembangunan Indonesia. Ada beberapa unsur di dalamnya, seperti sosial politik, kesatuan politik, pertahanan serta keamanan negara, ekonomi, dan sosial ekonomi. 2. Sebagai Konsep Ketahanan Nasional Fungsi selanjutnya yaitu sebagai konsep ketahanan sosial yang memegang peranan penting di dalam perencanaan pembangunan, kewilayahan, serta pertahanan keamanan nasional. 3. Sebagai Wawasan Pertahanan dan Keamanan Lalu, wawasan nusantara juga berfungsi sebagai pertahanan serta keamanan nasional yang mengarah pada pandangan geopolitik Negara Indonesia. Pandangan tersebut mencakup tanah air serta segenap wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia 4. Sebagai Wawasan Kewilayahan Selanjutnya, fungsi wawasan nusantara yang terakhir yaitu sebagai wawasan kewilayahan Indonesia, termsauk di dalamnya pemahaman mengenai batas wilayah Indonesia agar dapat terhindar dari potensi sengketa dengan negara lain.

DINAMIKA DAN TANTANGAN WAWASAN NUSANTARA

Dewasa ini kita menyaksikan bahwa kehidupan individu dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara sedang mengalami perubahan. Dan kita juga menyadari bahwa faktor utama yang mendorong terjadinya proses perubahan tersebut adalah nilai-nilai kehidupan baru yang di bawa oleh negara maju dengan kekuatan penetrasi globalnya. Apabila kita melihat sejarah kehidupan manusia dan alam semesta, perubahan dalam kehidupan itu adalah suatu hal yang wajar, alamiah. Dalam dunia ini, yang abadi dan kekal itu adalah perubahan. Berkaitan dengan wawasan nusantara yang syarat dengan nilai-nilai budaya bangsa Indonesia dan di bentuk dalam proses panjang sejarah perjuangan bangsa, apakah wawasan bangsa Indonesia tentang persatuan dan kesatuan itu akan terhanyut tanpa bekas atau akan tetap kokoh dan mampu bertahan dalam terpaan nilai global yang menantang Wawasan Persatuan bangsa. Tantangan itu antara lain adalah pemberdayaan rakyat yang optimal, dunia yang tanpa batas, era baru kapitalisme, dan kesadaran warga negara Menyadari bahwa faktor utama yang mendorong terjadinya proses perubahan adalah nilai-nilai kehidupan baru yang di bawa oleh negara maju dengan kekuatan penetrasi global. Dalam dunia ini, yang abadi dan kekal itu adalah perubahan. Berkaitan dengan wawsan nusantara yang sarat dengan nilai-nilai budaya bangsa dan dibentuk dalam proses bentuk panjang sejarah perjuangan bangsa

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI WAWASAN NUSANTARA

Ada beberapa factor yang mempengaruhi wawasan nusantara, yaitu:

A. Wilayah ( geografis )

a. Asas atasa kepulauan (archipelagic principle) Kata “archipelago” dan “archipelagic” berasal dari kata italia yaitu ““archipelago”. Akar katanya adalah archi yang berarti terpenting, terutama dan “pelagos” berarti laut atau wilayah “ jadi archipelagos adalah lautan terpenting.Istilah archipelago terdapat dalam naskah resmi dalam perjanjian antara republic venezza dengan Michael palaeogus (1268) yang menyebutkan arc(h) palego yang dimaksudnya adalah aigaius atau laut aiga yang dianggap sebagi laut terpenting oleh Negara Negara yang bersangkutan kemudian pengertian ini berkembang tidak hanya laut aiga tetapi juga termasuk pulau-pulau didalamnya Lahirnya asas archipalego mengandung pengertian bahwa pulau-pulau tersebut selalu dalm kesatuan utuh, semntara tempat perairan atau lautan antara pulau pulau berfungsi sebagai unsur penghubung bukan sebagai unsur pemisah b. Kepulauan Indonesia Bagian wilayah indische archipek yang dikuasi belanda dinamankan nederandsc Oost archipalego. Itulah wilayah jajahan belanda yang kemungkinan menjadi wilahyah kesatuan republic Indonesia, sebagai sebutan untuk kepulauan ini banyak nama yang dipakai yaitu “Hindia Timur”, “insulinde” oleh Multatuli, “Nusantara” Sebutan “ Indonesia” merupakan ciftaan ilmuan J.R Logan dalam Jurnal of the indian archipalego and east asia (1850). Sir W.E Maxwelll (seorang ahli hukum )juga memakainya dalam kegemarannya dalam mempelajari rumpu melayu. Kata indoneis semakin terkenal berkat peran Asolf Bastian, seorang etimolog yang menegaskan arti kepulan ini dalm bukunya indonesien order die insweln des malaysichen archipels maka awal abad ke-20 perkumpulan mahasiswa Indonesia di belanda menyabut dirinya sebagi “perhimpuan Indonesia” . Dan pada pristiwa sumpah pemuda tanggal 28-10-1928 kata Indonesia dipakai sebagi sebutan bagi bangsa. Tanah air dan bahasa kemudaian dipertegas lagi pada proklamasi kemerdekaan RI pada tanggal 17 agustus 1945/ Indonesia nam resmi nehgaraa dan bangsa Indonesia sekarang c. Konsef tentang wilayah kelauatan Dalam perkembang hukum laut internasional dikenal bebrapa konsep mengenai kemelikan dan pengguanaan wilayah laut sebagi berikut : • Res Nullius, menyatakan bahwa laut tidak ada yang memilikinya • Res Cimmunis, menyatan bahwa laut itu adalah milik masyarakat dunia karena tidak dapat dimiliki oleh masing masing Negara. • Mare Liberum, menyatakan bahwa wilayah laut bebas untuk semua bangsa. • Mare clausum, menyatakan bahwa laut sepanjang pantai saja yang dapat dimiliki oleh suatu Negara yang dapat di kuasa dari dara kira kira sejauh 3 mil. • Archipelagic State Principles, menjadi dasar dalam konversi PBB tentang hukum laut. d. Karakteristik wilayah nusantara Nusantara berarti kepulaun Indonesia yang terletak antaa benua asia dan benua Australia dan dianta samutara pasifik dan samudra Indonesia, yang terdiri dari 17.508 pulau besar maupun kecil.

B. Geopolitik dan geostrategi

a. Geopolitik Geopolitik mempelajari phenomena geografis dari aspek politk, sedangkan geopolitik mempelajari fenomena politik dari aspek geografi. Geografi memaparkan dasar pertimbangan dalam menntukan alternative kebijakan nasional untuk mewujudkan tujuan tertentu, prinsip prinsip dalam geopolitik menjadi perkembangan suatu wawasan nusantara. b. Geostrategi Strategi adalah politik dalam pelaksanaan, yaitu upaya bagaimana mencapai tujuan atau sasaran yang ditetapkan sesuai dengan keinginan politik.Strategi juga dapat merupakan ilmu, yang langkah – langkahnya selalu berkaitan dengan data dan fakta yang ada. Sebagai contoh pertimbangan geostrategis untuk negara dan bangsa Indonesia adalah kennyataan posisi silang Indonesia dari berbagai aspek, di samping aspek geografi juga aspek – aspek demografi, ideologi, politik, ekonomi,sosial budaya dan Hankam. Strategi biasanya menjangkau masa depan, sehingga pada umumnya strategi disusun secara bertahap dengan memperhitungkan faktor – faktor yang mempengaruhinya.Dengan demikian geostrategi adalah perumusan strategi nasional dengan memperhatikan kondisi dan konstelasi geografi sebagai fektor utamanya.Disamping itu dalam merumuskan strategi perlu pula memperhatikan kondisi sosial, budaya, penduduk , sumber daya alam, lingkungan regional maupun internasional

penulis ; Ivana Mayada - Sultan Buchori Muslim - Nuralamsah - Ilham Balit Luxfanza

Berita Terkait

Komentar