Persaingan antar sekolah semakin atraktif. Pemasaran untuk lembaga pendidikan mutlak diperlukan. Sekolah sebagai lembaga penyedia jasa pendidikan perlu belajar dan memiliki inisiatif untuk meningkatkan pelanggan (siswa), karena pendidikan merupakan proses yang saling mempengaruhi dan berkelanjutan. Oleh karena itu, sangat diperlukan strategi pengelolaan komunikasi promosi jasa pendidikan untuk memenangkan kompetisi antar sekolah serta untuk meningkatkan akselerasi peningkatan kualitas dan profesionalisme manajemen sekolah.
Kegiatan promosi sekolah bukan sekedar kegiatan bisnis agar lembaga-lembaga pendidikan mendapat peserta didik, melainkan juga sebagai bentuk tanggung jawab kepada masyarakat luas. Strategi promosi sekolah dirancang untuk meningkatkan peluang konsumen memiliki anggapan dan perasaan positif terhadap produk, jasa dan merek tertentu, akan mencoba produk, jasa atau ,merek tersebut. Untuk mengembangkan pasar yang kompetitif, pemasar perlu mengetahui konsumen mana yang cenderung membeli produknya, faktor-faktor apa yang kira-kira menyebabkan mereka menyukai produk tersebut, kriteria apa yang dipakai dalam memutuskan membeli produk, bagaimana mereka memperoleh informasi tentang produk dan lain sebagainya. Jadi sangat terlihat jelas, adanya saling keterkaitan antara komunikasi promosi, pemasaran dan keputusan orang tua dalam memilih sekolah.
Pada saat penerimaan siswa baru tiap tahun muncul iklan-iklan dari sekolah, perguruan tinggi pada surat kabar, TV, selebaran cetak, brosur dan spanduk di pinggir jalan dan media sosial di internet. Semuanya bertujuan untuk menarik perhatian calon siswa. Hal ini merupakan gejala marketing dalam tingkat permulaan. Etika marketing sangat menghindari karakter yang tidak baik, dan mengharapkan lembaga pendidikan yang menawarkan mutu layanan intelektual dan pembentukan watak secara menyeluruh.
Ketidakmampuan suatu satuan pendidikan dalam merespon peluang dan ancaman eksternal, akan mengakibatkan menurunnya daya saing atau terhambatnya pencapaian kinerja satuan pendidikan. Jika hal ini dibiarkan akan, maka akan mengancam kelangsungan satuan pendidikan yang bersangkutan. Pada umumnya satuan pendidikan memiliki tujuan, dan untuk mencapainya memerlukan strategi promosi yang tepat. Strategi merupakan suatu kesatuan rencana yang luas, terintegrasi yang menghubungkan antara kekuatan internal organisasi, dengan dan ancaman lingkungan eksternalnya. Strategi dirancang untuk memastikan apakah tujuan promosi yang telah ditetapkan telah tercapai..
Salah satu contoh sekolah dasar islam dalam menjaring siswa adalah Sekolah Dasar Islam terpadu Permata Gemilang merupakan salah satu sekolah dasar yang didirikan oleh Yayasan Permata Gemilang pada tahun 2009. Yayasan Permata Gemilang memperoleh izin dari dirjen Pajak No : PEM-0001504ER/WPJ.08/KP,0303/2009. Yang terletak di Gedung Kencana Loka Blok G1/17 BSD City, Kota Tangerang Selatan.
Latar belakang Yayasan Permata Gemilang mendirikan sekolah SDIT Permata Gemilang, Pertama, kebutuhan sekolah-sekolah Islam terhadap pembelajaran Al Qur’an dirasa semakin lama semakin besar di BSD. Kedua, pembelajaran membaca Al Qur’an yang baik sangat membutuhkan sebuah sistem yang mampu menjamin mutu bahwa setiap anak usia lulus SD/MI harus bisa membaca Al Quran secara tartil. Ketiga, banyaknya sekolah atau TPQ yang membutuhkan solusi bagi kelangsungan pembelajaran Al Qur’an bagi siswa-siswinya. Keempat,seperti halnya program pembelajaran yang lainnya bahwa dalam pembelajaran Al Qur’an juga membutuhkan pengembangan, baik dari segi konten, konteks mau pun support system-nya. Kelima, semakin tingginya permintaan dari orang tua siswa untuk didirikan SDIT.
Sekolah yang kental dengan nilai nilai keislaman melakukan Strategi promosi dengan menyebar brosur ke TK yang ada disekitar BSD. Selama pandemic covid 19 merubah strategi Promosi melalui media sosial, seperti Instagram, Face Book, WAG, Website. Hal ini dilakukan agar tetap menjaring siswa. Selain merubah strategi promosi, SDIT Permata Gemilang memberikan harga harga khusus kepada peserta didik yang baru masuk dan memberikan potongan harga kepada orang tua jika membayar lunas.
Dilihat dari sudut pandang perilaku konsumen ada kecendrungan masyarakat memilki penghasilan di atas rata-rata, memilih sekolah yang baik, meski untuk mendapatkan sekolah yang baik, orang tua harus mengeluarkan biaya pendidikan yang tidak sedikit.
Selain merubah konsep strategi promosi sekolah, SDIT Permata Gemilang juga merubah konsep pembelajaran, yang biasa dilakukan secara tetap muka di kelas (offline). Selama masa pandemic covid 19, konsep pembelajaran daring (online) dilakukan dengan tetap mengedepankan nilai nilai humanis dan religious, seperti tetap mengingatkan anak anak pembiasaaan solat duha, zikir pagi dan asmaul husn melalui media zoom. Hal tersebut dilakukan agar siswa siswi tetap dalam pemantauan oleh Bapak/Ibu guru.
Saat masa wabah covid 19, yang membawa dampak ke semua lini kehidupan, tak terkecuali pendidikan, diperlukan strategi strategi dalam menjaring siswa. Diantaranya dengan merubah strategi promosi, komunikasi dan pembelajaran agar tetap dapat mendapat tetap di hati para orang tua siswa
Sekolah akan merancang bentuk strategi promosi berdasarkan perilaku konsumen yang datanya hanya diperoleh dari data penelitian tentang perilaku konsumen, mulai dari bagaimana kebutuhan akan suatu produk tersebut, apa yang akan dilakukan untuk memenuhi kebutuhan itu, bagaimana mereka memutuskan membeli produk, bagaimana mereka mengkonsumsi produk, dan bagaimana mereka menyingkirkan produk tersebut. Agar sekolah mampu membuat strategi komunikasi promosi sekolah yang tepat. Semoga menjadi inspirasi bagi sekolah sekolah dalam menjaring siswa di masa pendemi Covid 19.
*) Penulis adalah Dosen Universitas Pamulang
Semua tulisan menjadi tanggungjawab Penulis