Pandemi Covid-19 adalah pandemi besar yang terjadi setelah pandemi Flu Spanyol, sebuah wabah yang pernah memakan korban 40 sampai 50 juta orang yang terjadi selama 2 tahun antara tahun 1918 dan 1920, sehingga sejarawan meyakini jumlah korban mencakup sepertiga penduduk dunia, yang saat itu berjumlah sekitar 1,8 miliar orang.
Dibandingkan Covid-19, sebenarnya penyakit Tuberculosis (TBC) di Indonesia lebih banyak memakan korban, yaitu 93,000 korban meninggal dari total 845,000 penderita yang secara data menempatkan Indonesia menjadi negara urutan ke 3 di dunia setelah China dan India. Meski banyak korban, TBC tidak termasuk pandemi yang menyerang tiba-tiba secara bersamaan di banyak tempat dan juga tidak termasuk akut yang dalam waktu singkat dapat menyebabkan orang sakit dan meninggal. Saat tulisan ini dibuat, pandemi Covid-19 menyebabkan 1,613 korban meninggal dari total 26,473 penderita. Tapi perlu diingat pandemi Covid-19 ini belum berakhir, itu berarti jumlah korban akan terus bertambah.
Menurut data Kementerian Ketenagakerjaan, pandemi ini juga menyebabkan banyak pekerja kehilangan pekerjaan, per tanggal 16 April 2020, jumlah pekerja formal yang dirumahkan dan PHK sebesar 1,5 juta orang, dan jumlah pekerja informal sebesar 443,8 ribu orang terkena dampak pandemi Covid-19. Justru karena bisa saja terjadi misinterpretasi status New Normal yang akan ditetapkan oleh pemerintah, padahal kondisi Covid-19 sebenarnya masih dalam status pandemi yang diperkuat dari data jumlah penderita yang masih terus meningkat. Kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar juga tidak mungkin dilakukan secara terus menerus. Dunia usaha juga harus tetap berjalan kembali untuk memompa nadi perekonomian Indonesia. Di sisi lain kita semua tidak ingin terpapar virus ini. Untuk itu, perlu diatur persiapan yang cermat untuk kembali beraktivitas di tempat kerja dalam masa pandemi dan New Normal.
Agar memudahkan pengendalian, persiapan kembali bekerja dalam masa pandemi dan New Normal dapat dibagi 6 tahap, yaitu: Persiapan sebelum berangkat, saat menggunakan transportasi pergi dan pulang, saat diruang publik , saat memasuki tempat kerja, saat pulang meninggalkan tempat kerja, dan terakhir saat memasuki rumah.
Tahap pertama, hal yang perlu diperhatikan saat persiapan sebelum berangkat antara lain: Tidak perlu memakai kalung, gelang, cincin dan jam tangan dan jika berambut panjang, sebaiknya dikuncir untuk meminimalisir virus yang menempel. Jangan lupa menggunakan masker dan membawa hand sanitizer dan sabun cuci tangan.
Tahap kedua, saat menggunakan transportasi pergi dan pulang, yang perlu diperhatikan antara lain: Jangan menyentuh wajah terutama mata, hidung dan mulut yang menjadi pintu masuk utama virus. Hindari berjabat tangan dan menjaga jarak dengan penumpang lain agar meminimalisir terpapar virus. Jika anda menggunakan motor pribadi jangan lupa memakai masker dan helm tertutup, dan jika anda menggunakan mobil pribadi sebaiknya membuka sedikit kaca jendela agar sirkulasi udara dalam mobil lebih baik.
Tahap ketiga, saat diruang publik, yang perlu diperhatikan antara lain: Menghindari tempat kerumunan, menjaga jarak fisik sekitar 2 meter, dan selalu menggunakan masker, jika ada lebih baik lagi menggunakan face shield, menutup mulut dan hidung dengan tisu saat anda batuk atau bersin, dan simpanlah tisu bekas dalam kantung plastik sampai anda membuangnya di tempat sampah, terakhir sering mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir selama minimal 20 detik, atau jika tidak menggunakan hand sanitizer dengan kandungan alkohol minimal 60% untuk meminimalisir terpapar virus.
Tahap keempat, saat memasuki kantor, yang perlu diperhatikan antara lain: Periksa suhu tubuh pada titik dahi menggunakan infrared gun (maksimal suhu yang diizinkan 37,5 derajat Celcius), membersihkan sepatu dengan disinfektan, sering mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir selama minimal 20 detik, dan juga hand sanitizer dengan kandungan alkohol minimal 60%, membersihkan meja dan perlengkapan kerja dengan disinfektan, menghindari berbagi pakai alat tulis, dan terakhir menghindari rapat tatap muka secara langsung.
Tahap kelima, saat meninggalkan kantor, yang perlu diperhatikan antara lain: Mengganti pakaian dan sepatu kerja dengan pakaian dan sepatu lain untuk pulang, jika kotor masukkan pakaian ke dalam kantong plastik untuk dicuci, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir selama minimal 20 detik.
Tahap terakhir, saat memasuki rumah, yang perlu diperhatikan antara lain: Sebelum masuk rumah, lepaskan sepatu dan bersihkan dengan disinfektan, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir selama minimal 20 detik, mencuci segera pakaian kotor dengan deterjen, mandi dan cuci rambut sebelum berinteraksi dengan keluarga, dan terakhir secara berkala membersihkan rumah dengan disinfektan.
Jika semua orang mampu secara konsisten menjalankan tindakan antisipasi seperti di atas, hal ini secara tidak langsung dapat membantu pemerintah untuk memutus rantai penyebaran virus Covid-19 dan dengan izin Allah pandemi ini akan segera berakhir.
* Penulis adalah Dosen Teknik Industri Universitas Pamulang dan Task Force Leader penanganan Covid-19 di PT. Polymindo Permata