Pendidikan

Kembangkan Bisnis Generasi Milenial, IBM Bekasi Gelar Seminar Nasional

Minggu 22 Nopember 2020 | 10:38 WIB
Oleh: Yoni Haris Setiawan (Kepala BAAK Institut Bisnis Muhammadiyah Bekasi)

Bekasi, visione.co.id – Institut Bisnis Muhammadiyah (IBM) Bekasi secara berkesinambungan menggelar Seminar Nasional. Di bulan November ini sudah empat kali yaitu, pertama, Seminar Nasional dengan tema “Go Internasional Gerakan Muhammadiyah di Abad Kedua(Rektorat, 16/11/20). Kedua, Seminar KPU Goes To Campus (Dekan FTK, 20/11/20). Ketiga, Seminar Kurikulum mengambil tema “Pelaporan Kegiatan dan Penyusunan Kurikulum Berorientasi KKNI-SN DIKTI” (LPM, 20/11/20). Dan Keempat, Seminar Nasional Sumber Daya Insani mengusung tema “Tantangan dan harapan Generasi Milenial di Masa Pandemi Menyongsong Era ekonomi Digital (Dekan FEB, 21/11/20).

Kebijakan Rektor IBM Bekasi terkait Sertifikat Kegiatan Mahasiswa yang diterbitkan melalui Surat Edaran Rektor Nomor 801/EDR/II.3.AU/F/2020 tertanggal 27 Rabiul Awwal 1442H/13 November 2020M, poin 4 menyatakan bahwa Mahasiswa IBM wajib mengikuti seminar, workshop, pelatihan dan kegiatan kemahasiswaan dan kekampusan lainnya selalu dibuktikan dengan sertifikat. Selain itu, Surat Edaran juga mengatur bahwa selama kuliah di IBM mahasiswa memiliki 2, 4, 6 dan 8 buah sertifikat untuk setiap tingkatan, karena hal itu menjadi prasyarat sidang skripsi, untuk menambah angka kredit mahasiswa (AKM), dan satuan kredit prestasi (SKP) sesuai rilis yang diterima redaksi visione.co.id (22/11)

Implementasi dari kebijakan tersebut, salah satunya diwujudkan dalam gelaran Seminar Nasional Sumber Daya Insani yang digagas Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) diikuti kurang lebih sekitar 500 peserta yang terdiri Ketua Program Studi – Mahasiswa Akuntansi, Manajemen, Ekonomi Islam, dan Ekonomi Pembangunan, Dosen IBM Bekasi serta dari Unit Kerja Jamkrindo di daerah via Online (zoommeeting). Narasumber utama seminar adalah Ir. Sulis Undoko, MM, Direktur MSDM, Umum dan Kepatuhan PT. JAMKRINDO dan sambutan disampaikan oleh M. Muchlas Rowi, S.S., MM, BPH dan dosen IBM Bekasi.

Seminar ini dimulai pukul 13.00 WIB dengan didahului orientasi oleh Dekan FEB, Epen Supendi, dalam orientasinya menyampaikan kegiatan ini sangat penting untuk diadakan karena generasi milenial memerlukan arah pandang yang benar dan solusi yang tepat dalam merintis, mengembangkan dan mempertahankan usaha yang dikelolanya.

“Khususnya bagi mahasiswa IBM Bekasi, memang dididik, dibina, dan dikembangkan untuk menjadi pebisnis yang unggul di tengah-tengah persaingan global,” ungkap Epen.

Setelah orientasi, dilanjutkan dengan sambutan BPH IBM Bekasi. Muchlas Rowi mengutarakan, para milenial itu susah diatur, sebenarnya punya potensi yang luar biasa kalau mereka diberdayakan. Ke depan itu dunia ini akan dikelola oleh mereka.

“Ke depan harus dipikirkan apa yang disebut dengan society five of zero, dimana internet, artificial intellegence dijadikan yang humanis, sehingga mereka tidak tersekat dari dunia dan masyarakatnya,” tandas Muchlas.

Jokowi mengangkat dua orang menteri yaitu Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama, serta tujuh Staf Khusus Presiden. Ini boleh dikatakan sebagai representasi generasi milenial ala Jokowi yang memiliki knowledge, skill, dan attitude – masih muda mempunyai bisnis-bisnis kreatif, dan inovasi yang telah dengan nyata dibuktikan dalam dunia usaha sebelum mereka menjadi pejabat negara.

Direktur PT. Jamkrindo, Ir. Sulis Undoko, MM menjelaskan yang sering dihadapi oleh para milenial adalah self developing. Kebanyakan generasi muda berorientasi pada bekerja setelah lulus sekolah. Bahkan yang menjadi tujuan utamanya, yaitu menjadi pegawai negeri sipil (PNS).

Saat ini sedang terjadi perubahan. Perubahan dari sistem tradisional, manual, konvesional menjadi digital atau lebih dikenal dengan era industri 4.0. Mau tidak mau, kita harus siap untuk menerima perubahan itu. Jika kita termasuk tipe manusia yang apriori, maka perubahan itu tidak memiliki efek terhadap kemampuan diri, kemungkinan akan terlindas. Adapun tipe manusia yang setengah-setengah menerima perubahan, maka serba tanggung dan menggantung, kemungkinan mudah diretas. Sedangkan tipe manusia menerima perubahan dengan utuh dan menyeluruh, maka kemampuan dirinya siap menerima segala resiko apa pun, kemampuan dirinya menunjukkan kualitas.

Para milenial harus menjadi manusia unggul. Manusia unggul adalah yang mengembangkan knowledge, skil, dan attitude. Hal ini digambarkan dalam bentuk Upward/Downward Spiral bahwa orang yang berperilaku di atas itu yang memiliki energi lebih tinggi (unconditional-love, 100% Integrity), orang yang berprilaku di tengah memiliki energi yang biasa-biasa saja (hopefulness-calm optimism), dan orang yang berprilaku di bawah memiliki keputusasaan (No-Will-to live--death).

Generasi millenial harus memiliki pemahaman pada permasalahan-permasalahan yang dihadapi. Betapa variasi, kenyataan-kenyataan, waktu terbatas, akan berbeda waktu kemarin, sekarang dan besok. Belajar bukan karena ada buku, belajar karena pengalaman. Selagi masih muda dalam menjalankan aktivitas dan bisnis mengedepankan totalitas maksimal, berkarya optimal, membangun networking untuk kolaborasi energi, dan menjaga kualitas hidup.

Dalam seminar ini, Sulis mengharapkan kepada mahasiswa IBM Bekasi, untuk tetap menjaga spirit. “Kalau mau belajar dan bekerja jangan jadi PNS. Perubahan masa akan ada dengan perubahan informasi dan teknologi. Kembangkan kecerdasan emosional harus dilatih sejak dini, mengembangkan keahlian, kualitas, kemampuan dan telenta dengan pola pikir bertumbuh,” tegas Sulis.

Banyak hal yang dapat dilakukan oleh para milenial dalam menjalankan bisnis. Gagal dan sulit itu sudah biasa. Untuk itu mulai dari saat ini bangunlah usaha berbasis komunitas, relasi. Energi, para milenial mau sukses itu pilihan dan itu tersedia. dan kita tidak sendirian. “Ketika kita sedang menghadapi kesulitan, itu ada pada jalan yang benar.” Demikian pesan Sulis untuk mahasiswa IBM.

Di pengujung kegiatan seminar, Rektor IBM Bekasi, Jaenudin menerima bantuan dari PT. Jamkrindo yang diserahkan secara langsung oleh Direktur PT. Jamkrindo berupa sarana prasarana dalam bentuk kamera peliputan yang akan dipergunakan di IBTV.  Jaenudin dalam kesempatan itu menyampaikan terima kasih atas dukungan dan bantuan PT. Jamkrindo.

Selain itu Rektor IBM mengemukakan bahwa Kampus IBM Bekasi telah memprogramkan kegiatan magang/internship ke perusahaan-perusahaan, instansi pemerintah, lembaga-lembaga swasta. Dan program PKL/PPL telah, sedang berjalan dimana mahasiswa diharuskan membuka usaha sendiri sebagai ajang latihan dan pembinaan potensi dirinya.

IBM Bekasi  telah membentuk Pusat Inkubasi Bisnis yang pengurusnya terdiri dari Eva Fauziana, M.Si. (Kepala), Yoni Haris Setiawan (Sekretaris), dan Puti Khairani Rijadi, M.Si. (Bendahara).

“Dengan hadirnya Pusat Inkubasi Bisnis, kita akan terus berupaya dan membangun kerjasama dengan PT. Jamkrindo, agar mahasiswa IBM diasah keahlian, kualitas, kemampuan dan telentanya dengan pola pikir bertumbuh. Besar kemungkinan program Pusat Inkubasi Bisnis IBM dapat dipadukan dengan program PT. Jamkrindo dalam membuka peluang Pemagangan/Internship/PPL/PKL untuk Mahasiswa IBM,” harap Rektor IBM.

Berita Terkait

Komentar